Sabtu, 16 Mei 2015

RENUNGAN HATI



Barang siapa yang dapat menahan marahnya, padahal dia berhak untuk melepaskan amarahnya itu maka Allah memenuhi hatinya dengan iman dan rasa aman serta ketenangan.
Berfikir sebelum berbuat adalah satu kebijaksanaan, berfikir setelah berbuat adalah satu kebodohan, sementara berbuat tanpa berfikir adalah seribu kebodohan.
Sebenarnya kegagalan kita bukanlah karena adanya kesulitan yang menghambat langkah kita, Tetapi karena ketidak beranian untuk melawan rasa takut dalam diri.
Jadilah manusia yang pada saat kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tapi hanya kamu sendiri yang menangis. Dan pada saat kematianmu semua orang menangis sedih, tapi hanya kamu sendiri yang tersenyum.
Berbuatlah dan jalankan semua impianmu, karena sebenarnya dalam dirimu telah terdapat energi dan kemampuan untuk melakukan apapun.
Berduka, berkabung dan menyesali tak kan pernah mampu mengubah keadaan. Hanya bergerak, melangkah dan berbuatlah yang bisa menggantikan kedukaan menjadi kebahagiaan.
Burung Hantu dijadikan simbol kebijakan, karena Seekor burung hantu yang bijaksana duduk di sebatang dahan. Semakin banyak ia melihat, semakin sedikit ia berbicara. Semakin sedikit ia bicara, semakin banyak ia mendengar. Mengapa kita tidak mencoba menjadi seperti burung hantu yg bijaksana itu?
Hidup ibarat menaiki sepeda, agar tidak terjatuh dari sepeda dan menjaga keseimbangan, kita harus terus bergerak, dan mengayuhkan kaki.
Kita Selalu punya pilihan tiap hari. Tinggal kita memilih, memulai niat baik yang kemarin, ataukah menunggu dan mendapatkan rasa penyesalan besok.
Jika kamu melihat dunia, maka lihatlah kebawah, karena jika kau menengadah, maka yang kau dapatkan adalah sakit leher dan mata yang berkunang-kunang.

Kamis, 14 Mei 2015

IMAN KEPADA RASUL

ArtikelDuniaAnak.blogspot.com - Iman Kepada Rasul - Terima kasih atas kunjungan anda ke blog kami, dalam kesempatan ini kami akan sharing artikel dengan membahas kelanjutan dengan tema sebelumnya yaitu tentang Aqidah dan akhlak, dimana sebelumnya telah dibahas tentang Iman Kepada Allah Swt dan Iman Kepada Malaikat, Iman Kepada Kitab Suci dan pada kesempatan ini akan di bahas tentang Iman Kepada Rasul.

Iman Kepada Rasul artinya kita mempercayai bahwa Allah Swt. mengutus para rasul untuk kepada  masing-masing umatnya untuk mengajak mereka beribadah mengesakan Allah. Jumlah Nabi dan Rasul sangat banyak. Dalam riwayat Imam Ahmad, Rasulullah Saw. menjelaskan bahwa Jumlah nabi ada 124.000, dan 315 di antara mereka adalah rasul. Adapun yang disebutkan Alquran ada dua puluh lima. Selain dalam Alquran kita juga bisa menjumpai nama para nabi dari sabda-sabda Rasul seperti Nab Syits dan Nabi Yusa'bin Nuh.

Nabi berbeda dengan rasul. Para rasul diutus oleh Allah dengan membawa syariat yang baru, sedangkan Nabi diutus oleh Allah untuk melanjutkan syariat yang sudah ada sebelumnya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah Swt, maka harus juga kepada rasul-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. An-Nisaa' ayat 136, "Wahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya..." Begitu juga ketika Allah memerintahkan manusia untuk beriman kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai nabi terakhir kitapun harus taat dengan perintah ini.

Iman Kepada Rasul
Para Nabi dan Rasul Adalah Manusia, mereka melakukan aktivitas sebagaimana manusia yang laiannya. Namun mereka mendapat kelebihan dari Allah Swt. yang tidak diberikan kepada manusia lainnya. kelebihan itu diataranya : mendapat wahyu ma'shum (terampuni dari dosa), ketika mereka tidur hati mereka terjaga, diberi pilihan antara dunia dan akhirat ketika hendak meninggal, dikuburkan ditempat mereka meninggal dunia, jasad mereka tidak rusak, dan mereka hidup dikubur mereka.

Iman Kepada Rasul
Rahmat dan Pemimpin Umat Manusia
Rasullulah Saw diutus oleh Allah Saw. sebaga rahmat sebagai alam semesta. Hal ini tercantum dalam QS. Al-Anbiyaa; ayat 107, Raulullah bersabda, "Aku adalah pemimpin anak cucu Adam pada hari kiamat nanti dan ini bukan kesombongan. Ditanganku bendera pujian, dan ini bukan keseombongan. Dan tidak ada seorang Nabi pun, mulai dari adam dan lainnya, melainkan berada di bawah benderaku, dan aku adalah orang yang pertama kali (diber izin untuk) memberi syafaat, dan aku orang pertama kali diberi syafaat, dan itu bukan lah kesombongan. " (H.R. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Nabi-Nabi Palsu 
Rasulullah Saw, bersabda, "Tidak terjadi kiamat sampai kabilah-kabilah dari umatku bertemu dengan orang-orang musyrik, dan sampai mereka menyembah berhala, Dan sesunguhnya akan ada pada umatku tiga puluh pendusta, semua mengaku bahwasannnya nabi, dan aku adalah penutup para nabi, tidak ada nab setelahku." (H.R. Abu Dawud dan Titmidzi). Dalam perjalanan sejarah, muncullah nabi-nabi palsu seperti Musailamah, Aswad al-Ansi, dan Sajjah al-Maushiliah.

Artikel Anak - Demikian Artkel dengan tema Aqidah dan Akhlak untuk anak dengan judul Iman Kepada Rasul ini semoga bermanfaat, simak artikel selanjutnya.